Tuesday, December 14, 2010

Latihan Relaksasi dan olah kejiwaan di dalam gerakan raka'at dan bacaan solat

 "Sesungguhnya solatku,ibadahku,hidupku, dan matiku mengikuti kehendak Zat Yang Maha Mengatur Alam Semesta"


    Ilmu pengetahuan modern setuju, bahawa sesuatu di alam raya ini tidak lebih dari permainan energi vibrasi yang berlangsung terus mnerus, sedangkan bunyi tidak lebih dari vibrasi khusus.Lapisan- lapisan yang berbeza dari pemikiran dan tubuh, baik kasar mahupun halus, merupakan manifestasi dari sejumlah vibrasi suara yang berbeza, yang tidak terhitung jumlahnya dalam berbagai susunan dan kombinasi. Kita dapat mengatakan bahawa pemikiran dan tubuh adalah bentuk padat dari bunyi sehingga di dalam latihan ini diharapkan setiap gerak merupakan salah satu cara menghubungkannya kepada vibrasi yang lebih besar. Gerak yang bersatu dengan vibrasi alam serta vibrasi iman(keyakinan) yang dihubungkan dengan vibrasi kehendak Ilahi melalui namaNya yang Agung. Mustahil akan mendapat getaran energi alam apabila kita tidak dilakukan dengan kendor dan relaks. Nabi Muhammad menyarankan, agar didalam setiap melakukan gerakan solat kita dianjurkan bersikap relaks(thoma'ninah) sehingga kita boleh merehatkan tubuh, serta dapat mempertemukan tubuh dengan vibrasi hati yang telah diterangi nur Ilahi.

   Bacaan Al-quran yang tartil atau doa-doa yang lembut akan memberikan vibrasi yang kuat kepada perubahan mental dan mengandungi kekuatan penyembuhan(as-syifa').Bacaan Al-quran atau doa yang diucapkan mengandungi bunyi potensi yang dapat digunakan untuk mempengaruhi perubahan kesedaran. Hal seperti ini juga terdapat pada setiap kata @ kalimat bacaan solat yang diulang-ulang. Pengulangan ini memiliki kekuatan untuk mencadangkan dan menghipnosa mental yang gelisah dan bingung @ memasukkan ( meneggelamkan) fikiran dalam ketenangan yang luar biasa, yang sangat bermanfaat untuk menangkap ilham @ intuisi yang bisa digunakan sebagai petunjuk dalam kehidupan.

NAMA TUHAN YANG MENGETARKAN

  Sebuah pepatah mengatakan " Apa erti sebuah nama?". Bagi orang tertentu nama itu adalah sekadar sebuah panggilan untuk sesuatu @ seseorang. Pada tingkat yang lain, nama dapat digunakan sebagai 'perkakas' bertenaga, lambang-lambang potensi yang dapat digunakan untuk mengejutkan, menggetarkan , menenangkan  dan meransang hambatan2 energi di dalam diri sendiri @ orang lain.Penggunaannya memerlukan pemahaman dan pengalaman tingkat tinggi, dan biasanya digunakan oleh seorang guru spiritual terhadap muridnya yang terlatih, seorang penyembuh pada pesakitnya @ seorang ahli bela diri atas musuhnya.

   Islam memiliki nama-nama Tuhan (asmaul husna) yang mengandungi potensi yang dalam, sehingga diperlukan pula pemahaman yang dalam atas nama2 tersebut.Jika tidak, maka tidak ada bezanya menyebut nama-nama benda seperti gelas, piring, batu atau pasir. Begitu kita menyebut nama benda tersebut, kesedaran kita langsung kepada susuk yang dibatasi oleh wujud dan sifatnya. Nabi melarang melakukan hal ini ketika menyebut nama Allah, kerana kesedaran kita akan berhenti  kepada batasan yang terendah @ bahasa agama disebut syirik." Allah" bukan sekadar lafaz yang terdiri dari "alif lam lam ha" tetapi sebuah peta @ alamat yang jelas, iaitu zat yang tidak terbatas @ zat yang tertinggi.

  Ketika marenyebut nama Allah, secara automatik kesedaran kita akan menembus (melampui) alam-alam benda mahupun rupa yang memiliki batasan. Begitu seseorang menyebut nama Allah, ia akan langsung menanggalkan batasan2 kesedaran rendahnya menuju kesedaran wujud tertinggi dan terbatas. Diibaratkan sebuah lukisan , yang terlihat jelas oleh kesedaran yang tinggi adalah kanvasnya.Akan tetapi bagi orang awam, yang terlihat adalah gambar yang digores di atas kanvas.Pandangannya yang tertutup oleh warna-warni yang menghiasi kanvas tersebut.

 Nama Allah bukan mantera tetapi sebuah arah spiritual yang jelas, yang menutut orang untuk mencapai keadaan yang tertinggi, لا إله إلا الله menunjukkan, bahawa tiada yang tertinggi kecuali Yang Tertinggi.Namun banyak juga orang yang hanya menjadikan nama Allah sebagai mantera sehingga tidak tercapai potensi kedalaman jiwanya. Ia hanya terbatas pada tulisan A*L*L*A*H dan suara (Allaaah) yang hanya memberikan  kesan yang terbatas kepada mengheningkan pemikiran @ menurunkan frekuensi gelombang otak.Kesannya hampir sama dengan kesan yang dirasakan oleh orang yang menonton opera @ wayang kulit, pergi ke gunung,bernyanyi di bilik mandi.Banyak orang yang terjebak kepada kesedaran ini sehingga mengira teangah menuju puncak spiritual.Inilah yang dinamakan sebagai permainan "stimulasi biologi". Semua orang boleh merasakannya tanpa menyebut nama Tuhan sekali pun.


p\s:ikuti sambungan siri solat khusyuk ini.
     : tulisan ini diambil daripada buku terbitan indonesia hasil tulisan Abu Sangkan (Pelatihan Shalat Khusyu')

1 comment:

PanDuAn SeHariaN

Pages